Sabtu, 21 November 2015

Manfaat Matahari Pagi untuk Tubuh

Artikel Kesehatan - Bagi para komuter yang bekerja di ibu kota, melihat sinar matahari adalah sebuah keajaiban. Bagaimana tidak, kita pergi ke kantor ketika matahari belum muncul ke permukaan dan pulang begitu matahari tenggelam. Akibatnya, kita sama sekali tidak bersinggungan dengan sinar matahari. Padahal, tahukah kamu kalau sinar matahari pagi sangat baik untuk tubuh? Bukan hanya baik untuk kulit, tetapi juga baik untuk jantung kita, lho. Bahkan para dokter spesialis jantung pun menyarankan untuk berjemur di bawah sinar matahari setidaknya beberapa saat di pagi hari.

Apa saja sih manfaat sinar mentari untuk tubuh? Yuk, simak!
  1. Menyehatkan jantung. Berjemur di bawah sinar matahari membuat peredaran darah menjadi lancar sehingga tanpa sadar bisa meningkatkan kinerja jantung. Ditambah lagi, di pagi hari sang surya sedang gencar-gencarnya melepaskan vitamin D yang bagus untuk kesehatan kulit dan jantung kita. Pssst, tahu tidak kalau kekurangan vitamin D bisa membuat kita menderita penyakit kardiovaskular? Tidak mau hal ini terjadi pada kita, kan? Untuk itu, rajin-rajin berjemur di pagi hari, ya!
  2. Makes you happy. Disadari atau tidak, berjemur di pagi hari bisa membuat perasaan kita menjadi lebih tenang dan bersemangat. Mengapa begitu, ya? Sebab ketika berjemur, tubuh kita akan mengeluarkan keringat dan sinar matahari bisa membuat otak kita melepaskan serotonin. Udara segar dan aroma khas pagi tanpa sadar akan membuat kita optimis dalam menjalani hari dan membuat kita tersenyum bahagia.
  3. Menutrisi kulit kita dengan vitamin D. Seperti yang sudah diketahui, sinar matahari pagi mengandung kekayaan vitamin D yang sangat bagus untuk menutrisi kulit kita. Memang sih, produk perawatan kulit kita sudah berhasil menutrisi kulit dengan sangat baik. Tapi, akan lebih baik jika mendapatkannya secara alami, bukan?
  4. Makes you strong. Eits, bukan kuat seperti Hercules atau Samson, lho! Maksudnya, sinar matahari bisa membuat tulang dan otot kita kuat! Kok bisa? Iya, karena selain bagus untuk kulit, vitamin D juga bisa menguatkan otot dan tulang serta menurunkan risiko kram otot.

Setelah membaca manfaat dari sinar matahari, jangan lupa sempatkan diri untuk berjemur di pagi hari, ya! (TR)

Jumat, 20 November 2015

Jangan Abaikan Nyeri pada Perut

Artikel Kesehatan - Pada beberapa perempuan, merasakan nyeri pada bagian perut saat sedang datang bulan adalah hal yang umum. Namun, jika rasa nyeri ini terasa sangat berlebihan, apalagi jika dirasakan disaat tidak sedang datang bulan, maka sebaiknya Anda waspada. Akan lebih baik, jika hal ini terjadi Anda segera melakukan konsultasi kepada dokter, agar segera diketahui apa penyebab dari rasa nyeri tersebut. Karena, rasa nyeri yang berlebihan pada bagian perut ini juga merupakan salah satu gejala penyakit kanker usus besar yang memerlukan pengobatan dari seorang spesialis kanker.

sakit perut
Sesuai dengan namanya, kanker usus besar ini menyerang bagian akhir sistem pencernaan manusia, yaitu pada bagian usus besar. Sama seperti penyakit kanker lainnya, gejala kanker usus besar ini terkadang seperti penyakit biasa, sehingga terkadang sering diabaikan. Akibatnya, sel kanker sudah terlanjur menyebar dan sulit untuk tertangani. Berikut ini, adalah beberapa gejala yang umum dirasakan oleh penderita kanker usus besar:
  • Buang air besar yang disertai keluarnya darah
  • Pendarahan pada anus
  • Perut terasa kembung
  • Perubahan pada tekstur kotoran
  • Hilangnya nafsu badan
  • Turunnya berat badan
  • Diare dan Konstipasi (Tidak bisa buang air besar) secara bergantian
  • Rasa kram atau nyeri pada bagian perut
Pada beberapa penderita, mungkin saja akan merasakan seluruh gejala tersebut, namun ada juga penderita yang hanya merasakan beberapa gejala saja.

Meskipun kanker usus ini dapat menyerang siapa saja, tidak peduli gender ataupun usia, namun pada sebagian besar kasus yang terjadi, kanker ini lebih sering menyerang seseorang ketika usianya lebih dari 50 tahun. Belum bisa diketahui secara pasti apa saja penyebab mungculnya kanker ini, namun ada beberapa faktor yang diperkirakan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker ini:
  • Mutasi gen bawaan
Adanya sindrom genetik Familial adenomatus polyposis di salurang usus besar dan rectum dapat meningkatkan risiko seseorang menderita kanker usus besar sebelum usia 40 tahun. Sementara, Hereditary nonpolyposis colorectal cancer justru lebih berbahaya, karena tidak hanya meningkatkan risiko kanker usus besar saja, tetapi juga kanker lain sebelum usia 50 tahun.
  • Riwayat penyakit
Seseorang yang pernah terkena penyakit kanker ini, lebih beresiko mengalami penyakit kanker ini lagi untuk kedua kalinya (relapse)
  • Riwayat penyakit keluarga
Walaupun hanya sedikit berpengaruh, namun diperkirakan seseorang dengan penyakit ini  beresiko menurunkan penyakitnya tersebut pada keturunannya.
  • Makanan yang dikonsumsi
Senang mengonsumsi makanan kering yang tidak disertai dengan serat (sayur dan buah) lebih beresiko terkena penyakit ini, disebabkan karena pencernaan yang kurang lancar. (Vita)

Rabu, 18 November 2015

Hindari Makan Makanan Ini Secara Berlebihan

Kita semua tahu bahwa sayur, buah, dan daging merupakan makanan yang baik untuk kesehatan. Selain karena kandungan nutrisinya yang sangat tinggi, bahan makanan tersebut mengandung jutaan zat lain yang baik untuk perkembangan tubuh. Namun demikian, tahukah Anda bahwa ada beberapa jenis sayur, buah, dan daging yang jika dimakan berlebihan justru akan membawa dampak buruk pada tubuh? Bahkan makanan tersebut bisa menjadi pemicu kanker menurut beberapa dokter spesialis kanker, lho! Apa saja makanan tersebut, yuk cari tahu!
makanan tidak boleh berlebihan
  1. Tuna. Siapa tak kenal daging ikan yang terkenal ini? Tuna sering menjadi primadona bagi para perempuan yang sedang diet. Kandungan proteinnya yang tinggi dianggap mampu menggantikan kandungan nutrisi lain yang juga dibutuhkan oleh tubuh. Tapi, siapa sangka jika tuna malah akan jadi bumerang jika dikonsumsi secara berlebihan? Tuna bisa menyebabkan gangguan penglihatan dan juga menghambat perkembangan tubuh, lho! Selalu batasi konsumsi tuna setidaknya satu minggu sekali agar tidak terjadi over-konsumsi.
  2. Kayu manis. Bahan makanan yang termasuk ke dalam golongan rempah-rempah ini mungkin jarang kita konsumsi secara langsung, namun tanpa sadar kerap kita gunakan untuk menjadi perisa makanan. Well, mulai sekarang, jangan terlalu sering menggunakan bahan makanan ini, ya. Sebab di dalam kayu manis terdapat senyawa yang bisa digolongkan sebagai karsinogen sehingga jika dikonsumsi secara berlebihan bisa memicu kanker pada manusia.
  3. Belimbing. Buah ini tergolong jarang ditemukan di pasaran karena sifatnya yang musiman. Tapi, kalau sudah mulai musimnya, Anda tentunya suka sekali dengan buah ini karena rasanya yang menyegarkan dan sedikit kecut. Belimbing enak dimakan langsung, dijadikan rujak, atau dibuat es. Akan tetapi, jangan terlalu sering dikonsumsi karena kelebihan mengonsumsi belimbing bisa menyebabkan gangguan ginjal.
  4. Wortel. Ini dia jenis sayuran yang sering digadang-gadang sebagai bahan makanan yang baik untuk kesehatan mata dan sering digunakan sebagai campuran masakan. Wortel memang memiliki banyak nutrisi yang baik untuk tubuh, tapi di sisi lain sayur ini juga berbahaya jika dimakan terlalu banyak. Wortel  bisa membuat tubuh menyerap betakaroten sehingga bisa membuat kulit berwarna oranye.
Itu dia beberapa bahan makanan yang tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Semoga bisa membantu.

Ganti Bahan Makanan Agar Lebih Sehat

Menyetok bahan makanan menjadi sesuatu yang lumrah dilakukan karena sisi efektivitas dan kegunaannya yang tinggi. Apalagi jika menyangkut bahan makanan yang sering dikonsumsi setiap harinya seperti beras, mentega, minyak, dan lain sebagainya. Hmm, tahukah Anda jika beberapa bahan makanan yang Anda konsumsi ternyata bisa berdampak buruk pada kesehatan secara perlahan? Bahkan ada jenis bahan makanan yang bisa memicu penyakit jantung tanpa Anda sadari. Tidak perlu mengunjungi dokter spesialis jantung untuk mengetahui makanan apa yang bisa menjadi pemicu, karena berikut ini kami akan beberkan semuanya. Mengkonsumsi makanan sehat, ternyata bisa dimulai dari mengganti bahan makanan Anda dengan bahan makanan berikut ini.
makanan sehat
  1. Ganti beras putih dengan quinoa. Jika Anda memiliki masalah pencernaan, sudah saatnya Anda mengganti beras putih yang biasa Anda konsumsi dengan superfood ini. Mengapa demikian? Sebab quinoa mengandung serat plus protein yang dua kali lebih banyak daripada beras putih biasa. Quinoa juga bermanfaat untuk melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas, lho. Jadi, bermanfaat sekali, kan?
  2. Sudah saatnya beralih ke mustard alih-alih mayones. Jika selama ini Anda sangat bergantung dengan mayones untuk makan sandwich, kentang goreng, atau keripik kentang, yuk mulai beralih ke mustard. Mayones memang lezat dan gurih, tapi tahukah Anda bahwa mayones mengandung kalori yang lebih banyak dibanding mustard? Ya, mayones mengandung 100 kalori sementara mustard 10 kalori. Wah, beda juh sekali ya!
  3. Minyak kanola lebih sehat dibanding mentega. Pernah dengar tentang minyak kanola? Well, jika selama ini Anda selalu menggunakan mentega untuk menumis sesuatu, sudah saatnya Anda berkenalan dengan minyak kanola. Minyak ini merupakan minyak yang kandungan lemak jenuhnya lebih sedikit dibanding mentega. Tahukah Anda bahwa minyak kanola hanya mengandung satu gram lemak jenuh, lebih sedikit dibanding mentega yang kandungannya tujuh gram? Semakin banyak lemak jenuh yang Anda konsumsi, tingkat kolesterol dan risiko penyakit jantung bisa meningkat, lho.
  4. Kurangi soda, tambah teh. Kalau Anda masih suka menyimpan cadangan soda di kulkas, sebaiknya singkirkan benda itu sekarang juga. Sebab, soda bisa menambah berat badan tanpa Anda sadari, lho. Pasalnya, soda mengandung kadar glukosa tinggi yang langsung menyatu di dalam tubuh Anda ketika dikonsumsi. Lebih baik meminum teh yang tidak mengandung gula dan kaya akan antioksidan.

Itu dia bahan-bahan yang bisa Anda ganti di dapur Anda untuk meningkatkan kesehatan. Selamat mencoba. Keep healthy, dear readers!

Jumat, 13 November 2015

Leukemia pada Anak (Childhood Leukemia)

Salah satu kasus kanker pada anak dan remaja yang paling banyak ditangani oleh dokter kanker adalah kanker darah atau leukemia. Karena penyakit ini menyerang seseorang yang masih berusia anak-anak, karena itulah banyak orang yang menyebutnya dengan childhood leukemia. Tidak berbeda jauh dengan leukemia yang menyerang orang dewasa, childhood leukemia ini juga adalah sebuah kanker yang terjadi akibat adanya ketidaknormalan pada sel darah, khususnya sel darah putih.

Leukemia pada Anak
Abnormal sel ini dengan cepat bereproduksi dan menyebar ke seluruh tubuh penderitanya. Selain itu, sel ini juga tidak menjalankan fungsinya untuk kekebalan tubuh, tetapi justru berbalik menyerang tubuh penderitanya. Kondisi ini, menyebabkan daya tahan tubuh penderitanya melemah dan sangat rentan terkena berbagai infeksi atau masalah lainnya.

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab dari childhood leukemia ini. Namun, ada beberapa faktor yang diperkirakan dapat meningkatkan kemungkinan seorang anak menderita penyakit ini. Meskipun begitu, bukan berarti anak yang memiliki faktor ini sudah pasti akan terkena childhood leukemia, hanya saja kemungkinannya bisa lebih besar dibandingkan dengan anak lainnya. Beberapa faktor ini yaitu:
  • Kelainan bawaan (down syndrome, dan lainnya)
  • Masalah sistem kekebalan tubuh bawaan
  • Memiliki saudara kembar atau saudara kandung dengan penyakit leukemia
  • Terkena radiasi tinggi atau obat-obatan 
  • Pernah mengalami masalah dengan kekebalan tubuh
Tipe Leukemia pada Anak
Sebagian besar dari childhood leukemia ini bersifat aku dan dapat berkembang dengan cepat. Namun, pada beberapa tipe kanker ini bersifat kronis dan berkembang cukup lambat. Ada beberapa tipe dari childhood leukemia ini, diantaranya yaitu:
  • Acute Lymphoblastic Leukemia (AAL)
  • Acute Myelogenous Leukemia (AML)
  • Hybrid or Mixed Lineage Leukemia
  • Chronic Myelogenous Leukemia (CML)
  • Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL)
  • Juvenile Myelomonocytic Leukemia (JMML)
Gejala Leukemia pada Anak
Banyak penderita childhood leukemia yang tidak merasakan gejala khusus karena seringkali muncul secara tiba-tiba. Meskipun begitu, pada beberapa anak mengalami beberapa gejala ini, diantaranya:
  • Memar
  • Pendarahan
  • Pembengkakkan pada perut karena sel kanker bertumpuk pada limpa, hati dan ginjal.
  • Kehilangan nafsu makan
  • Masalah pernafasan
  • Sering Infeksi
  • Pembengkakan pada bagian tubuh lain (selain perut)
  • Rasa nyeri pada tulang
Meskipun penyakit ini dapat berkembang dengan cepat, namun kemajuan teknologi saat ini telah berhasil meningkatkan jumlah penderita childhood leukemia yang dapat sembuh.  Namun, banyak dokter yang tetap memantau kondisi pasien sekalipun sudah dinyatakan sembuh, untuk mencegah adanya relapse (kembali berkembangnya sel kanker).